Farhan Maulana bersikap seolah-olah dia merasa tersakiti dengan semua yang menimpa mendiang istrinya di kota M. Sebelum kembali ke daerah itu dia bertemu dengan para petinggi cabang perusahaan di distrik, dia bersikap seolah-olah pewaris sah perusahaan. Tak ada yang berani membantah karena selama ini mereka tahu mendiang ibu Sulistiawati selalu mempercayakan semua urusan perusahaan padanya.
"Jika ada masalah terkait dengan tumbuh kembangnya perusahaan ini harap menyampaikannya padaku, saat ini aku harus kembali ke kota M karena beberapa insiden kecil yang terjadi!"
Tak ada yang bersuara, semua menunduk dan hanya beberapa orang terlihat saling berbisik dan mencatat beberapa hal penting. Pertemuan hari itu segera di bubarkan dan Farhan Maulana menghubungi beberapa orang kepercayaannya untu
