Persidangan

1017 Kata

Makan malam berakhir dalam diam, tak ada satupun yang bersuara. Yang terdengar hanyalah bunyi sendok dan garpu yang beradu. Masing-masing sibuk dengan pikirannya bahkan makanan penutup pun tak tersentuh. Untunglah dalam keadaan seperti itu Roy muncul dengan kebiasaannya yang suka seenaknya masuk ke dapur, tanpa di suruh dia langsung mengambil piring sendiri dan duduk di samping Dr. Melani. Melihat hal itu Fauzan mendelik gusar, Roy seakan sengaja memancing emosinya. "Bisakah kau duduk di sampingku saja?" secara tidak langsung Fauzan tidak suka Roy duduk di dekat Melani. "Maaf bos aku terlalu lapar, kau meninggalkan aku sendiri di kantor dan malah enak-enakan di sini!" cibir Roy. Fauzan semakin gusar, dia sengaja meninggalkan Roy karena tak ingin di ganggu tapi nyatanya asisten sekaligus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN