Keduanya menghabiskan sepuluh menit untuk saling menatap satu sama lain, sampai ketika telepon berdering kembali Fauzan langsung mengangkatnya. Rupanya untuk telepon yang kedua ini bukan lagi isterinya melainkan Roy yang langsung memberinya kabar baik.
"Ada apa?" tanya Fauzan singkat.
"Semua urusan sudah selesai, kau harus kembali ke Timor Leste untuk penyelesaian proses perceraian," jawab Roy dari seberang telepon.
"Serahkan saja urusannya pada pengacara, aku takkan kembali sebelum memastikan Dr. Melani bersedia ikut denganku!" tegas Fauzan lalu mengakhiri panggilan itu sambil melirik ke arah Melani yang terbelalak mendengar ucapannya.
"Kau!" Seru Melani gusar.
Fauzan hanya tertawa tanpa suara lalu menggeser duduknya agar lebih dekat lagi ke arah Melani.
Melani merasa sangat risih,
