Aku seperti tersadar, segera kupersilahkan masuk, ternyata Ana dan Dion sudah mengenakan piyama-nya. "Pak Taryo, ini Lala milik Pak Taryo seperti yang kamu inginkan" kata Dion dengan logat bule-nya. "Tapi tuan, saya nggak biasa dengan yang seperti ini, apalagi cantik kayak Non Lala ini, paling juga dengan si Ina pembantu sebelah, apa Non Lala mau sama saya" kata Pak Taryo terbata bata sambil menatapku bergantian dengan Dion. "Pak Taryo pernah ke Tandes atau DolLa?" tanya Ana. "Eh neng, bikin malu aja, sekali kali sih, itupun kalau dapat persen dari tuan" kata Pak Taryo tersipu. Kepalaku berputar pening mendengar pembicaraan mereka, laki laki macam apa yang akan disodorkan ke aku ini? Siapakah dia? "Udah anggap aja dia dari DolLa atau Tandes, nggak ada bedanya, cuma