Santy memasukkan pennis suaminya ke mulutnya dan mengocoknya, lidahku menjilati sisa batang pennis yang tidak tertampung di mulut istrinya, tak kupedulikan lagi ludah Santy yang menempel di batang itu, Koh Anton mendesah sambil meremas rambut kami berdua, dia seperti sedang melayang layang di awan kenikmatan, gantian aku mengulum pennis suaminya dan dia memainkan lidahnya di bawah.
Koh Anton menarikku ke atas memintaku berada di atas kepalanya menghadap Santy yang masih asik bermain dengan pennis suaminya, panntatku sudah tepat di atas mukanya dan vagginaku langsung mendapat jilatan penuh gairrah darinya, kurasakan geli dan nikmat dari permainan lidahnya di klittoris dan bibir vagginaku.
Kucondongkan tubuhku hingga membuat posisi 69, aku dan Santy berbagi pennis suaminya, kembali d
