"Orang itu kalau mau dilamar setidaknya bersih-bersih diri. Lah ini? Sampe jam delapan pagi begini masih nungging di atas tempat tidur. Masya Allah, Faraaaa!" omel Tantenya. Lagi-lagi Latisya terbahak di pintu kamar milik kakak sepupunya ini. Tak tahan mendengar ocehan Tantenya yang bawel sedari subuh. "Cepetan mandi kamu, Far. Lalu antar aja La ke salon dari pada jelek begini nanti si Farrel berubah pikiran," lanjutnya dengan sadis. Lala sudah terduduk sambil memegangi perutnya. Bahkan Om-nya yang duduk di lantai bawah pun ikut tertawa mendengarnya. Ada-ada saja, pikirnya. Ia sudah mengabari keluarga Fara di Bangka Belitung sana kalau ada yang mau melamar Fara. Mereka tentu menerima dengan senang hati. Si Tante balik badan. Katanya mau ke pasar. Maka tak lama, mobil yang dikendarai Om