Farrel yang sendu dan Bunda yang tak tenang. Ia tahu kalau ada sesuatu yang salah. Tapi apa? Ia sudah menanyakannya saat siang tadi, ketika menangkap basah anaknya yang menatap langit mendung di balkon kamar. Wajah pilu itu tak sempat Farrel sembunyikan. Walau ia berjuang keras, menerbitkan senyuman di depan Bundanya. Bunda tak bisa dibohongi dan perasaannya turut merasakan sesuatu yang ganjil. Ada yang aneh dari perilaku anaknya beberapa hari ini. Bukan kah ia harusnya curiga semenjak Farrel rak kunjung pulang? Ya, sejak itu memang sudah curiga namun berkali-kali ia tepis sendiri. Far Bunda mengirim pesan pada Fara. Fara baru menyentuh ponselnya usai solat Zuhur. Ia agak lelah karena sedari pagi, kedua tangan dan kakinya dilukis henna. Rasanya pegal sekali. Kini ia ingin tidur. Ayahnya