Elsa membuka pintu dan bersiap masuk, tapi tepat pada saat ini aura mencekam terpancar dari tatapan Theo di kaca spion. Sungguh, Elsa tidak tahu salahnya di mana. Bukankah dia sendiri yang menawarkan tumpangan pada dirinya? Belum lima menit, apa dia lupa dengan ucapannya? "Duduk di depan!" Elsa masih terpaku sambil memegang pintu belakang. Matanya menerawang pada kursi di samping kemudi dan raut wajahnya perlahan berubah. "Kamu pikir aku supir?! Cepat pindah ke depan." Sebelum Elsa mengatakan sesuatu, Theo telah terlebih dahulu berkata. Mau tak mau Elsa menutup pintu belakang dan duduk di depan. Dia mengenakan kacamata sambil memangku tas di antara kakinya. Theo tidak lagi bicara, menancap gas melajukan kendaraan meninggalkan perusahaan. Dalam perjalanan benar-benar tidak ada p