Malam ini aku akan bertemu dengan Alatas Fernandes, entah kenapa disaat aku menyebut namanya perutku rasanya seperti diputar-putar. Kami masih di Lombok, kami memperpanjang hari disini untuk kami berlibur. Karna hadirnya aku bisa sedikit melupakan kesedihanku, tapi aku juga masih mau tau bagaimana keadaan Elang. Aku menelvon Ica untuk tau bagaimana kabar Elang. "Hallo ca, masmu sudah di sana?" "Udah mbak, Mas Elang kesini sama Ciya. Mereka lagi keluar." "Sama Ciya? Ngapain Ciya kesana?" "Ica juga gatau mbak." "Oke ca, jangan bilang masmu mbak nelvon ya." "Iya mbak, tapi mbak sama mas Elang lagi ga ada masalah apa-apa kan?" "Enggak ko ca, hanya salah paham saja. Udah ya ca, mbak mau lanjut kerja kamu baik-baik ya." "Oke mbak." Aku langsung mematikan telvon seketika aku merem