Tertegun

408 Kata

Menatap lebih lekat dengan menggunakan hati dan perasaan, rasa lelah Fero kini mulai hilang, Fero baru menyadari jika menatapnya secara diam-diam menjadi kegiatan seru baginya. Sudut bibir perlahan mulai membentuk, dengan badan yang disandarkan pada pembatas sofa dan ia silangkan dibawah dan begitu juga dengan tangan ia silangkan di depan dadanya. Ada rasa was-was saat Mia yang tiba-tiba menggeliat kecil untuk mengganti posisi tidurnya. Fero tau jika Mia pasti badannya sakit sebab tidur di sofa dengan seperti itu. Pikiran untuk menggendongnya dan membawa ke kamar itu muncul, tapi untuk melakukannya Fero harus berperang terlebih dahulu dengan egonya. “s**t, hati gue kenapa sih! Apa yang terjadi dengan diri gue, nggak! Dia bukan orangnya, dia jelas beda, ya beda sangatlah berbeda! Hayok la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN