MO || BAB 19

2192 Kata

Pagi yang cerah mengawali hari libur kali ini. Tanggal merah yang tercetak jelas di kalender membuat siapa saja pasti melanjutkan untuk tertidur kembali. Namun, tidak bagi Anggi, semilir hawa dingin dari AC yang ada di kamar itu nampak membuat Anggi mengerjapkan matanya perlahan. Di rasakan kepalanya yang masih terasa pusing itu dengan memejamkan kembali matanya. Tubuhnya pun ikut bereaksi menuntut sang tuannya untuk berisitirahat sejenak. Ia pun menyipitkan pandangannya dan mulai mengamati suasana kamar itu, kamar yang tak asing namun ini bukan kamarnya di kosan. Ia pun mulai memindahkan posisi tidurnya ke arah kiri dan ia terkejut bukan main saat netranya yang baru setengah terbuka mendapati sosok pria tidur di sampingnya. Detak jantungnya seakan mendadak berhenti berdenyut dan suasana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN