Tidak peduli malam sudah larut, Galen terus melajukan mobilnya ke alamat apartemen yang Ranaya bagikan, setelah sampai di unit apartemen yang dituju ia kaget dengan kondisi Ranaya saat ini, darah segar benar-benar mengalir dari bawah sana, kemudian Galen pun langsung menggendong Ranaya ke mobilnya, tidak peduli seberapa jauh unit apartemennya Ranaya sampai parkiran mobil, seberapa beratanya perempuan ini, seberapa lelahnya kaki menopang, tetapi yang ada di pikirannya saat ini adalah ia hanya ingin Ranaya dan anaknya baik-baik saja, meskipun Ranaya bukan lagi miliknya, tetapi ia masih mencintai perempuan ini, bahkan sangat mencintainya. Tidak memperjuangkan Ranaya dan memilih menyerah adalah kesalahan terbodoh yang pernah ia lakukan dan sampai detik ini Galen masih menyesali keputusannya it