“Abis dari mana kamu?” tanya Aarav saat Ranaya baru masuk ke apartemen, laki-laki itu menatap Ranaya dengan tatapan mengintimidasi, ada perasaan kecewa yang ia rasakan saat melihat adegan pelukan istrinya dengan sang mantan, ia cemburu dan marah ketika bayangan itu Kembali terlintas dalam bayangannya, ia kesal karena karena Ranaya seakan-akan main belakang dengan mantannya itu. Ranaya menoleh ke arah Aarav dengan tatapan datar, sama sekali ia tidak takut dengan tatapan initimidasi dari suaminya itu. “Kan aku tadi udah bilang.” Ia mengangkat belanjaannya. “Nih, kalau enggak percaya.” Aarav beranjak dari sofa dan menghampiri istrinya dengan kekehan pelan, ia percaya kalau Ranaya dari supermarket, tapi yang ia inginkan adalah kejujurannya setelah itu. “Habis dari supermarket, kamu ke mana l