“F-foto apa, Ma?”
“Foto yang sedang merangkul pundak tunangan kamu!”
“Apaan, sih, Ma? Gak usah percaya sama Drio! Itu cuma editan dia doang,” tukas Rain, mencari alasan.
“Memangnya, kalau video rekaman cctv bisa diedit? Mama lihat sendiri, kok, kamu lagi rangkul-rangkulan, mesra-mesraan sama gadis cantik yang pakai dress mauve itu.”
Mendengar jawaban yang semakin tidak terduga dari sang Ibu–Hanezka, Rain perlahan melirik pada Shaki yang sedang tertegun, menatap ke arahnya, lalu memejamkan matanya sesaat, berusaha mencari alasan yang tepat untuk menjawab pernyataan ibunya.
“Loh, diajak ngobrol sama orang tua malah bengong. Padahal, kamu tinggal jawab, iya atau enggak! Kenapa harus mikir?” Dengan sengaja, Hanezka semakin mencecar putranya dengan pertanyaan. Tersirat begitu jelas, se
