Kecelakaan ini membuatku jera. Setelah kecelakaan maut yang hampir menewaskan Dante, aku memaksa beberapa orang untuk membantuku membawanya ke rumah sakit dengan alasan kalau dia adalah suamiku. Jika aku tidak mengatakan itu, mungkin mereka tidak mau membawanya dan bahkan mungkin masih terkapar tidak berdaya di sana. Untung saja kita belum terlalu ke kota, jadi tidak ada yang menyadari kami berdua, terkait skandal masa lalu. Kepala Dante terus saja mengeluarkan darah, mungkin kepalanya terlalu keras berbenturan dengan kemudi yang di pegangnya. Bagaimana tidak? Keadaan mobilnya saja sudah cukup parah, bagiku. Asap sampai mengepul dari mobilnya. Ia bertabrakan sesama mobil, dan entah bagaimana nasibnya mobil yang satunya. Aku hanya fokus pada Dante saja dan Zavon yang ikut nangis denganku.