Aku benar-benar bingung dan tidak mengerti dengan maksud pria baik ini. Dia benar-benar membawaku ke sebuah restaurant yang menurutku sangat mewah. Di restaurant ini juga dia mengobati luka ku dengan telaten. Bahkan tanpa malu sedikit pun. Padahal dari penampilan saja sudah terlihat sangat jelas perbedaan kami berdua. Aku yang masih menggunakan pakaian khas pekerja rumah tangga rumah Dante, sedangkan pria baik di depanku ini terlihat sangat rapi. Bahkan kalau aku bisa sedikit memuji, dia terlihat sangat tampan. Senyumnya juga menenangkan, entah kenapa. Pria baik yang satu ini sangat murah senyum. Dan bodohnya, aku belum tahu namanya siapa. "Terima kasih karena sudah menolongku. Mungkin sekedar kata saja tidak cukup, namun aku tidak memiliki uang yang bisa aku pakai untuk menebus kebaikan