14

934 Kata

“Ngomong lah? Ga bayar.” “Ga di sini juga kali, kamu ga liat junior kita pada mau masuk? Mereka segan aja sama senior sok cantik yang hobinya marah-marah,” celetuk Reza mengingatkan Uci betapa kejamnya ia jadi senior. “Ya baguslah.. dari pada kamu, bisanya cuma cari perhatian junior. Basi.” “Kita ga akan ngomongin itu Ci…” “Ya jangan mulai dong.. eh Fajri.. emang kakak sok cantik ya?” tanya Uci pada salah satu junior yang sering diajaknya bicara. Mereka juga tidak terlalu dekat jadi Uci pikir jawaban Fajri akan sangat objektif. “Aahhh udah lah.. dia pasti belain kamu,” ucap Reza dan memimpin jalan keluar kelas. Mereka memutuskan duduk di depan laboratorium, di bawah pohon keramat yang terkenal karena kejadian-kejadian aneh yang sering dialami mahasiswa fisika lainnya di sana. “Mau ng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN