Arumi tersenyum lebar saat sandwich dan cookies nya tak bersisa. Ia tersenyum sendiri melihatnya. Katanya sayang kalau dimakan? Tapi ternyata malah habis. Mungkin aku lapar karena tidak keluar makan siang. Arumi berdiri dan menggeliat karena pegal terlalu lama duduk. Ia memutuskan untuk bergerak ke arah pantry. Waktunya kopi! Ia teringat kala masih tinggal bersama Bik Nana. Orang yang menjaga selayaknya ibu kandungnya itu memang menyukai kopi. Bik Nana bilang kalau harum kopi membuatnya bersemangat. Arumi tersenyum sendiri membayangkan menikmati kopi di Hari Minggu pagi sambil menonton acara televisi. Belum lagi saat ditemani pisang goreng hangat atau aneka gorengan. Itu kenikmatan yang tidak terelakkan. Sesekali Bik Nana juga suka membuat bolu ketan kesukaannya. Ah, aku