"Dengan mas siapa?" tanya Ratna. "Saya Sa-saga.." Tama secara reflek menyebut nama sahabatnya. Saga hanya melotot. Sedangkan Tama menahan tawa menyadari kelakuannya. "Baik mas, kalau mau, besok saya antar keliling," ungkap Ratna. "Saya akan kembali ke sini," ujar Tama. "Pagi hari sekitar pukul tujuh?" "Iya bisa, lebih baik pagi mas, supaya bisa melihat suasana komplek yang ramai," jawab Ratna. "Siap bu," Tama tersenyum. "Kami pamit dulu. Besok saya hubungi ibu lagi," tambahnya. "Saya tunggu," Ratna pun melangkah pergi. Saga menggelengkan kepalanya, "Kamu menggunakan namaku! Tanpa izin." Tama tergelak, "Aku mencoba mencari nama samaran tapi tidak tepikirkan dalam waktu sesingkat itu." "Aku berniat datang sepagi mungkin, siapa tahu Disa melintas untuk pergi kerja atau k