Arumi masih saja terdiam. Tama akhirnya tertawa, "Jangan kaget begitu," "Untuk kamu tahu Disa sayang, Saga jauh jauh jauh jauh jauh lebih baik dari Ravindra," Tama tersenyum lebar. "A-aku tahu itu," Arumi tersipu malu. "Mereka tidak bisa dibandingkan." "Darimana kamu tahu?" Tama tergelak. Ia ingin menggoda adiknya. "Ba-bapak Saga, mmm.. Bos yang baik," Arumi menunduk. Tama tertawa, "Kalau tidak mau jawab saat ini, tidak apa apa. Tapi, kakak akan mendukungmu kalau memang kamu menyukai Saga." Arumi hanya bisa tersipu malu, "Ba-bapak.. Ba-baik.." Tama kembali tersenyum, "Kalau dia tidak baik, kakak akan mengayunkan kepalan tangan ini ke mukanya,." Arumi menengadahkan kepalanya dan tersenyum. "Ta-tapi.. A-apa benar kalau aku dan bapak dijodohkan?" Arumi penasaran. "Itu keingina