Keesokan harinya, selepas sholat subuh lagi-lagi ponsel Mita berdering. Ia melihat ternyata suaminya yang menelpon dan tumben sekali menelpon jam segini. Ada yang aneh, sebab biasanya Mita yang terlebih dahulu menghubungi suaminya. Sengaja Mita tak mengangkat telpon tersebut, ternyata sebelumya ada pesan masuk menanyakan keadaan Mita. Tumben sekali lelaki iblis ini menelponku sepagi ini. Biasanya juga aku yang terlebih dahulu menghubungi, itupun seringkali tak di respon. Lalu, sekarang ia menelpon dengan waktu sepagi ini? Sebenarnya drama apalagi yang sedang ia mainkan? Ah biarkan saja ponsel itu terus berdering, aku melanjutkan kembali saja tidurku agar lebih cepat pulih lagi. Diangkat juga belum tentu responnya baik, bisa saja malah justru membuat hati dan pikiranku merasa tak menentu k