Waktu sudah menunjuk angka lima sore.
Devya akhirnya menyelesaikan pekerjaannya dan kini harus kembali ke rumah.
“Hi, Sayang!”
Devya sontak terperanjat kaget karena kedatangan Daren yang tiba-tiba. “Daren! Ya ampun, ngagetin aja!” Devya mengusapi dadanya karena masih terkejut.
Daren menerbitkan cengiran kepada istrinya. “Maaf, Sayang. Tadi aku habis meeting di restoran dekat butik kamu. Jadi, sekalian aja ke sini, jemput kamu.”
Devya menaikan kedua alisnya. “Aku bawa mobil, Daren.”
“Nggak apa-apa. Mobilnya tinggal di sini. Nanti besok pagi berangkat sama aku lagi.”
Daren menarik tangan Devya dan memaksanya untuk ikut pulang dengannya.
Devya dikejutkan lagi oleh buket bunga di dalam mobil. Kemudian menoleh pada Daren yang kembali menerbitkan senyum kepadanya.
“Bunga buat kamu. Red
