Terpana

1316 Kata

Faza kini sedang berada di ruangannya. Ruang kerjanya di butik Alamanda memang cukup luas sebab ruangan itu juga diperuntukkan untuk tempat bermain Raka. Sebab sesekali ia suka membawa Raka ke sana. Ia tak ingin keberadaan Raka justru mengganggu pekerjaan dan kenyamanan karyawan yang lain. Oleh sebab itu, atas izin Bu Safitri, ia membuat arena bermain untuk Raka di ruangannya. Bahkan di dalam ruangan itu pula disediakan kamar untuk Raka beristirahat. Faza sedang menatap lalu lalang kendaraan yang terlihat dari jendela kaca ruangannya. Ingatannya seketika terlempar ke beberapa saat yang lalu. Siang tadi Abdi kembali menemuinya. Ia bahkan mengajaknya makan siang. Ia pikir ini hanya makan siang biasa. Tapi ternyata setelah makan siang, Abdi tiba-tiba melamarnya. Jelas saja Faza terkejut buka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN