4

1652 Kata
Pagi hari akhirnya tiba juga. Kali ini Alana kembali berangkat bersama dengan Gara. Sebenarnya tadinya ia ingin berangkat dengan mobilnya sendiri. Namun Gara belum membolehkannya karena Alana masih belum begitu mahir mengendarai mobil. Gara takut jika terjadi sesuatu yang menyeramkan nanti. "Alex udah berangkat Lan?" tanya Gara sewaktu ia masuk ke rumah dapur rumah Alana tersebut dan menyomot satu roti isi yang dibuat Alana. "Iya, udah pergi dari tadi sih Kak Alex, cuman gua ga tau sih Kak Alex itu pagi-pagi suka pergi ke mana karena waktu gua sampe sekolah, Kak Alex itu belum datang. Malah kemarin juga Kak Alex sempet telat juga" ujar Alana. "Ya ada kepentingan kali, ayok lah berangkat sekarang" ujar Gara itu. "Iya, sabar kek bawel banget deh. Gua mau ambil oleh-oleh dulu buat Ica sama Anna. Bentar, Lo siap-siap dulu aja deh di depan" ujar Alana tersebut. "Oke deh gua tunggu di depan ya Lo. Jangan lama-lama" ujar Gara dan saat ini mereka berjalan berlawanan arah. Gara sudah ada di depan, sementara Alana saat ini sudah mengambil oleh-oleh dan tasnya. Ia sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Alana pun sudah berada di dekat motor Gara dan saat ini ia sudah naik ke boncengan motor Gara yang sangat besar itu. "Jangan ngebut ya Lo" ujar Alana dan ya Gara memang suka di marahi oleh Alana sepertinya. Karena saat ini Alana dibawa ngebut oleh Gara itu. Alana pun langsung memeluk Gara karena saat ini Gara sangat ngebut sekali. Akhirnya mereka pun sudah sampai di depan SMA 45, Gara tertawa ngakak sementara Alana sudah mencak-mencak saat ini sembari memukul tangan Gara lumayan keras. Namun Gara masih saja tertawa sampai saat ini. "Apa sih sayang kamu tuh loh keseringan mukul" ujar Gara kepada Alana. "Lo tuh mau bikin gua mati muda ya. Enak aja Lo ngajak gua ngebut, dasar emang ya bikin gua jadi kesel aja sih Lo tuh" ujar Alana marah saat ini. "Utututut kalo kagi marah tambah cantik ya sayangku ini. Ulululu jangan marah lagi nanti beli es krim ya sayang. Nih rambutnya udah aku rapihin nih. Udah ya sayangku mau berangkat dulu nanti telat. See you sayang" ujar Gara membuat Alana bergidik ngeri melihatnya. Sementara disana ada beberapa siswa yang melihat adegan antara Alana dan Gara tadi. Termasuk dengan Arkan dan teman-temannya serta Ica dan Anna juga. Arkan masih melihat ke arah Alana. Ia pun tersenyum dengan sinis melihat ke arah Alana saat ini. Romantis. Tapi liat aja, sebentar lagi gua bakalan bubarin. Batin Arkan. "OMG, Cowok Lo lucu banget sih Lan, dan gua shock setengah mati tau ga sih tadi malem karena ternyata cowok Lo itu salah satu most wanted nya SMA 25 ya. Gila bener deh Lo tuh, ga nyangka gua" ujar Ica kepada Alana. "Loh Lo tau dari mana kalo Gara anak 25? Seterkenal itu dia?" tanya Alana karena jujur saja ia sangat bingung dengan kedua temannya tersebut. "Gila ya Alana. Gua kasih tau nih ya Kak Gara sama Kak Aksa itu duhh duo mantep deh kalo basket. Mereka mah pasti menang deh saking jagonya dan kalo di gabungin cocok bener mereka tuh" ujar Ica kepada Alana tersebut. Saat ini Alana, Ica dan Anna pergi ke kelasnya. Dan mereka cukup terkejut ketika di kelasnya sudah ada Arkan dan teman-temannya. Arkan juga duduk di tempat duduknya sementara Alana saat ini sedikit ngeri melihat ke Arkan. "Wah Arkan dah masuk ya ternyata. Nah itu loh Lan, yang namanya Arkan tuh. Pokoknya ganteng banget deh dia tuh. Idola" ujar Anna pada Alana. "Gua udah tau, tadi malem dah ketemu dia waktu dia ngamuk" ujar Alana. "What? Ngamuk? Ihhh gua kok ga tau ceritanya? Ceritain dong" ujar Anna. "Ntar aja deh gua mau duduk dulu naruh tas bentar" ujar Alana saat ini. Arkan sudah duduk di pojok, padahal pojok dekat tembok kemarin sudah digunakan oleh Alana. Tapi tak apa, saat ini Alana pun duduk di dekat Arkan. "Jadi bener Lo temen semeja gua ya" ujar Arkan sembari melihatnya. "Ya iya lah ngapain juga gua bohong" ujar Alana kepada Arkan tersebut. Arkan pun saat ini menatap Alana dan setelahnya Alana pergi ke Ica dan Anna sembari membawa dua goodie bag berisi jam. Yang mana goodie bag itu bukan lah merk yang abal-abal. Ia mendekati Ica dan Anna pada saat ini. "Surprise, gua ada oleh-oleh buat kalian nih. Kemarin Papa Mama gua abis balik terus bawa oleh-oleh. Dan kebetulan ada 3 jam bagus dan kembar. Kita kembarang deh guys wkwkwk" ujar Alana sembari memperlihatkan jam yang ia pakai, ia pun memberikan goodie bag itu ke Ica dan Anna saat ini. "Alana, ini jam mahal woy anjirr" ujar Anna diangguki oleh Ica tersebut. "Udah pakek aja sih, ini tuh oleh-oleh ga boleh di tolak. Pokoknya kalian pakek ya, awas kalo ga di pakek" ujar Alana kepada Ica dan Anna dan setelah itu Alana meninggal kan mereka berdua yang masih sedikit shock karena Alana memberikan mereka jam yang mahal sekali. Mereka juga tadi sempat terheran-heran dibuatnya ketika melihat jam tersebut yang sangat bagus. Alana sudah akan duduk saat ini, tapi sepertinya ada kaki yang membuatnya tersandung hingga saat ini ia pun jatuh langsung ke arah Arkan. Alana jatuh ke dalam pelukan Arkan yang saat ini sedang duduk menghadap ke arah nya. Baik Arkan maupun Alana cukup terkejut karena kejadian ini. Tidak hanya mereka saja yang terkejut. Tapi juga seluruh isi kelas terkejut. Alana masih berada di pelukan Arkan, dan saat ia sudah sadar, ia pun akan beranjak dari pelukan Arkan tersebut, tapi Arkan malah mempererat pelukannya. Membuat Alana pun terkejut dengan apa yang dilakukan Arkan. "Lo apa-apaan sih, lepasin ga sekarang" ujar Alana kepada Arkan itu. "Kenapa? Lo takut cowok Lo marah sama Lo? Kalo gitu biar aja dia marah. Kalo perlu putus sama Lo" ujar Arkan berbisik pada Alana sehingga jawaban dari Arkan itu hanya dirinya dan Alana saja yang mengetahui nya. "Gua bilang sama Lo ya, gua ga akan putus sama dia. Jadi ga usah sok-sokan mau ngehancurin hubungan gua sama dia karena kalo itu keinginan Lo. Lo kayaknya salah target karena udah milih gua sama Gara" ujar Alana bisik. "Lo liat aja apa yang bakalan gua lakuin" ujar Arkan pada Alana itu. "Kan, udah Kan, Bu Dewi dah jalan kesini Kan" ujar Miko kepada Arkan. Tak lama kemudian, Arkan pun melepas pelukannya dari Alana yang mana membuat Alana langsung duduk menghadap ke depan, beberapa teman kelas mereka masih shock dengan acara pelukan antara Alana dan Arkan tersebut. Namun saat ini mereka harus stay focus karena guru mereka, Bu Dewi sudah berada disana. Selama dua jam pelajaran mereka mencoba untuk tetap fokus meskipun ya sangat susah karena diotak mereka memikirkan tentang hal tadi. Tentang Alana dan Arkan tersebut. Mereka mengira pasti sebelum ini antara Alana dan Arkan pernah bertemu karena tidak mungkin mereka seperti itu tadi. Lagi pula saat berpelukan tadi seperti nya mereka membicarakan sesuatu. Mereka sedikit penasaran dengan apa yang dibicarakan mereka itu. Pelajar Bu Dewi sudah selesai kali ini. Diganti kan dengan pelajaran olahraga. Kali ini pelajaran olahraga baru perkenalan saja dan mereka diminta untuk pergi ke lapangan samping sekolah mereka. Yang cowok di minta untuk bermain sepak bola, sementara untuk yang cewek tidak diwajibkan untuk bermain. Yang penting mereka ada di lapangan saja. Mereka pun masih ada disana dan masih bersama-sama melihat siswa cowok bermain sepak bola. Sementara yang cewek kebanyakan saat ini sedang menggosip bersama. "Alana, gua punya banyak pertanyaan buat Lo woy, yang pertama maksud Lo tadi pas bilang Arkan ngamuk apaan?" tanya Ica kepadanya. "Iya gua ringkas aja nih ya karena gua agak males" ujar Alana kepada mereka yang diangguki oleh mereka. Yang penting mereka nanti akan tahu. "Jadi nih ya, tadi malam kan Lo dah liat foto gua yang sama Gara, Kak Aksa sama temen-temen yang lainnya? Nah di Star Caffe tadi malam juga ada Arkan lagi ngamuk marah-marah sama cowok lain gitu. Intinya cowok itu bilang kalo Arkan Pho. Ya hampir adu jotos sih mereka tapi ga jadi. Malah Gara sama Arkan yang hampir adu jotos karena mereka sempet tubrukan dan ya gitu deh. Makanya Arkan udah tau gua ya karwna itu" ujar Alana itu jujur. "Ah jadi gitu ya, terus tadi Lo kenapa bisa peluk-pelukan sama Arkan woy? Bikin kita semua jadi jantungan aja deh Lo tuh sumpah" ujar Anna pada Alana. "Ah itu, karena gua tadi kesandung anjir, pas gua mau keluar gitu biar ga ada adegan peluk memeluk gitu dianya narik gua anjir, ya gua ga bisa keluar lah jadinya kan. Terus akhirnya tuh ya gitu deh" ujar Alana kepada mereka. "Wah ati-ati Lo Lan, Lo nanti bakalan di jadiin target selanjutnya loh sama Arkan. Gawat ntar hubungan Lo sama Gara bisa runyam" ujar Anna tersebut. "Tenang aja, gua sama Gara ga akan pernah pisah kok. Mau siapa pun yang misahin kita mah ga bakalan pernah kepisah" ujar Alana ke mereka. Merkea pun saat ini masih mengobrol lagi sampai tak lama kemudian bel istirahat berbunyi. Namun mereka masih disana karena mereka tadi sudah di tawari oleh pak Bambang, mereka memilih istirahat lama atau sebentar. Tentu mereka memilih yang lama. Jadi mereka tetap disana dan nanti akan istirahat sementara yang lain sudah pada masuk. Mereka masih melihat sepakbola. Alana saat ini bahagia karena ternyata di jam kedua, kelas mereka juga bersamaan dengan olahraga dari kelas kakak Alana, yaitu Kak Alex. "OMG ternyata Kak Alex kelasnya juga olahraga. Gua jadi semangat lah kalo kek gini mah. Ngeliat Kak Alex. Duh rasanya mau liat Kak Alex terus deh gua tuh" ujar Anna yang diangguki oleh Ica dengan begitu semangat kali ini. "Alana serius nih Lo ga suka sama Kak Alex? Tapi Lo ngeliat pas Kak Alex main basekt gitu banget woy" ujar Ica kepada Alana karena sedari tadi Alana tampak tersenyum terus ketika melihat Alex yang mendribel bola dan berhasil memasukkan bola ke dalam ring basket. Karena rasanya sudah lama sekali ia tidak melihat Alex yang seperti itu. Makanya ia tampak bahagia.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN