Kesetiaan

1302 Kata

Ammar dan Ziva menelusuri koridor rumah sakit dan langsung menuju kamar tempat Prity dioperasi setelah menanyakan keberadaan Prity pada resepsionis yang bertugas. Sesampainya di depan pintu kamar ICU, mereka langsung berpapasan dengan seorang dokter yang keluar dari pintu ruang tersebut. Dokter berjilbab putih itu membuka masker. “Saya adalah putra Nyonya Prity, Dok. Bagaimana kondisi mama saya?” Ammar menyerbu dengan tergesa-gesa. “Ikut saya! Akan saya jelaskan nanti.” Dokter melenggang. “Kamu tunggu di sini, aku akan bicara dengan dokter,” pinta Ammar pada Ziva kemudian ia mengikuti dokter. Sepeninggalan Ammar, Ziva berjalan mendekati pintu pembatas yang menghubungkan kamar ICU. Tubuh Prity terbujur lemah, pucat pias seperti kehabisan darah. Hampir Ziva tidak mengenali Prity yang s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN