Pergi Ke Suatu Tempat

1235 Kata

Ziva menggeliat, kemudian terbangun saat merasakan percikan air ke mukanya. Bagaimana bisa air hujan berjatuhan di mukanya, bukankah ia sedang tidur di kamar? Ziva gelagapan saat merasakan cipratan air yang kedua. Sontak Ziva terduduk dan membuka mata lebar-lebar. Tampak Ammar duduk di sisi ranjang sembari memegang gelas berisi air mineral dengan tampang datarnya. “Loh, kok Tuan Muda bisa ada di dalam kamar saya?” Ziva mengernyit heran. Seingatnya, ia sudah mengunci pintu kamar. Lalu dari mana asalnya Ammar masuk ke kamarnya? Nembus dinding? Udah kayak kuntilbapak aja. “Kenapa kaget? Kamu heran kenapa aku bisa masuk kamar?” “Iyalah. Secara pintu kan udah saya kunci.” Ammar menggoyang-goyangkan sebuah kunci di hadapan wajah Ziva. “Duplikatnya ada padaku.” “Ya ampun, untuk apa Tuan M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN