19. Perkara Salah Fokus

1417 Kata

                “Dean! Cepet keluar! Ini udah siang...” Mas Dilan mengetuk kamarku untuk ketiga kalinya. Sementara itu, saat ini aku masih mengancingkan kemeja oversize berwarna biru laut. “Dean—“ “Iya, Mas!”                 Aku menyambar tas kecil di ranjang, lalu buru-buru keluar. Mas Dilan berdiri di depan pintu kamarku sambil bersedekap. “Kenapa lama banget?” “Orang enggak lama—“ “Udah lama, masih berantakan juga.” Aku reflek mundur ketika tangan Mas Dilan terulur menyentuh kancing teratas kemejaku. “Mau apa?” “Kancingnya enggak pas.” “Ini fashion, tahu!” Aku menepis pelan tangan Mas Dilan, lalu segera berlari menuju pintu.                 Aku menghela napas panjang, mencoba menetralkan detak jantung yang kembali menggila hanya karena melihat bibir pink pucat yang tadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN