20. Bertemu Masa lalu

1522 Kata

                Aku merasa kikuk setengah mati, setelah tadi Mas Dilan memergokiku seolah ingin menciumnya. Padahal tidak, tadi aku bukannya ingin menciumnya, tetapi aku hanya terus salah fokus pada bibirnya. “Ish! Dasar lemah!” aku memukul pelan kepalaku sampai beberapa kali.                 Saat ini Mas Dilan sedang keluar untuk bertemu temannya, sementara aku masih stay di apartemen. Dia bilang, setelah menyelesaikan semua urusannya, dia akan mengajakku makan malam di luar. Krek!                 Aku langsung menoleh ketika pintu utama tiba-tiba dibuka. Mas Dilan memang sudah tahu password apartemenku, karena password kami hampir sama. Kali ini hanya beda satu digit terakhir, yakni tahun kelahiran kami. Ingat kan, kalau tanggal dan bulan lahir kami sama persis? “Kok cepet, Mas?”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN