8. Menjelang SAH

1772 Kata

Aku menatap cincin putih yang saat ini tersemat di jari manisku sebelah kiri. Cincin berlian yang dibeli Mas Dilan tempo hari, yang baru tadi malam dia sematkan, sebagai tanda kalau kami sudah sah bertunangan. Oh ya ampun! Semua terasa begitu cepat, bahkan pernikahan kami akan dilangsungkan sebentar lagi, yakni tidak ada satu bulan sejak hari ini. Aku dan Mas Dilan bahkan tidak perlu repot mencari WO. Semuanya sudah diatur orang tua, kami tinggal duduk manis. Dan sekarang, di sini-lah aku. Terdampar di Butik milik teman Mami, yang memang khusus merancang gaun pernikahan. “Ini yang saya persiapkan khusus untuk Mbak Dean. Ada lima model, suka yang mana?” tanya Mbak Heni, sembari menyibak tirai di depanku. Aku menoleh ke arah Mas Dilan, dan ternyata dia langsung mengamati lima gaun itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN