Part10 | Misi Rahasia

1287 Kata
Tiga hari sudah berlalu, dan selama tiga hari ini pula Brice setiap malam ke klub. Satu per satu klub malam ia datangi untuk mencari seorang wanita yang bisa dia jadikan istrinya. Tetapi tidak ada satupun yang cocok dengan kriteria yang ia cari. Sampai para The Angel’s ikut pusing memikirkan keinginan Tuan mereka. Mr. B yang di kenal tidak peduli terhadap wanita yang ia tiduri kini menjadi pria yang begitu pemilih. Kini para The Angel’s sedang berkumpul di markas mereka untuk membahas pengintaian yang akan mereka lakukan malam ini. Namun ada hal yang jauh lebih penting yang harus mereka bahas bersama. Yaitu tentang Tuan mereka, Mr. B. “Delta kumpulkan semua data wanita yang sudah bersama Tuan, setelah itu berikan kepada saya.” Ujar Alpha seraya memijit pelipisnya. “Baik Kak Alpha, akan saya kumpulkan secepatnya!” sahut Delta paham. Alpha mengangguk, “Ingat jangan sampai ada yang terlewatkan !” Delta mengangkat jempolnya mengiyakan. “Kak Alpha, sebenarnya Tuan ini mencari istri sementara atau istri untuk menemani dia hidup selamanya sih?” celutuk Zeta, si bungsu dari mereka berenam. Kompak ke lima saudarinya menoleh dan mendesis, “SSssstttt!” begitu kompak seraya membelalakkan mata. Zeta menghela napas, “Tapi kak, tiga hari ini sudah lebih dari 30 wanita yang Mr. B temui, dan tidak ada satupun yang dipilih oleh beliau,” Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Epsilon saling melempar pandangan. Mereka setuju dengan perkataan adik bungsu mereka. Baru kali ini mereka melihat Mr.B menjadi pria yang begitu pemilih, apalagi hanya untuk sebagai teman One Night Stand. Ke enam wanita cantik dan seksi itu sangat mengenal Tuan mereka yaitu Mr. B yang tidak lain adalah Brice. Mereka pertama kali bertemu dengan Brice di saat mengerjakan sebuah misi, dan berada di pihak musuh. Mereka pun terkumpul menjadi The Angel's dan mengucapkan janji setia kepada Brice yang sudah menyelamatkan hidup mereka saat itu. Di mana saat itu mereka berada di ambang kematian. Alpha adalah wanita pertama yang Brice tolong dan dia percayakan menjadi bayangannya saat mengerjakan misi. Dan perjalanan lah yang membuat para wanita ini terkumpul satu per satu hingga terbentuklah The Angel's, wanita bayangan Mr. B. “Sebenarnya apa yang terjadi dengan Tuan? Apa kau mengetahui sesuatu Gamma?” Beta menatap tajam kepada Gamma meminta jawaban. Karena Gamma lah yang ditugaskan untuk selalu berada di sisi Tuan mereka sebagai bayangan dan sekretaris Brice untuk mengurus berbagai dokumen-dokumen, sedangkan mereka semua bertugas dengan posisi mereka masing – masing. Gamma mendengkus, “Aku juga tidak tahu kak Beta, Tuan hanya memintaku untuk mengumpulkan wanita malam di setiap klub untuk dia seleksi menjadi pasangannya.” Namun, kelima wanita itu tetap menatap lurus ke arah Gamma. Seolah tidak puas dengan jawaban yang ia berikan. “Hah… Aku memang tidak bisa menutupi apapun dari kalian,” keluh Gamma seraya membuang napas kasar. "Jadi cepat katakan pada kami sebenarnya apa yang sudah terjadi!" cecar Alpha sebagai kakak perempuan tertua dari mereka semua. Dan di mana beberapa hari ini Alpha pribadi sibuk menjadi asisten untuk membantu Jennifer dengan perusahaan baru yang di rintis. Oleh karena itu, dia sangat tertinggal dengan perkembangan informasi dari Tuan mereka dan misi baru dari klien. Gamma memperbaiki posisi duduknya menghadap kepada kelima saudara perempuannya. Memasang ekspresi wajah serius membuat suasan tiba – tiba menjadi lebih serius. Alpha, Beta, Delta, Epsilon dan Zeta langsung membuat lingkaran, mereka ikut memasang wajah serius. Penasaran dengan apa yang sudah terjadi dengan Tuan mereka selama beberapa hari ini. Gamma mulai menceritakan kejadian tiga hari lalu, di mana Brice pertama kali bertemu dengan sosok wanita bernama Agnes. Dan bagaimana Brice membawa wanita itu masuk ke dalam kamar pribadinya di Hotel. Wanita pertama yang di bawa ke kamar itu, tidak terhitung The Angel’s. “Serius? Tuan membawa wanita malam ke kamar pribadi beliau??” tanya Epsilon si nomor lima yang terkejut mendengarnya. Karena biasanya Brice menghabiskan One Night Stand nya di VIP room atau di Hotel dengan mengambil kamar random. “Serius? Serius ? Serius??” berondong kelima wanita cantik itu pada Gamma. Gamma mengangguk dengan yakin, “Serius! Dan lebih luar biasanya dan sangat mengejutkan. Tuan sampai menyuruhku mengambil mobil wanita yang bernama Agnes itu di klub malam!” “Whaaaatttttt!” pekik mereka berlima. “Ssssttt!!” desis Gamma seraya menutup telinganya. “Mau lanjut gak?” “Lanjut!!” jawab mereka bersamaan. “Itu saja sudah sangat aneh bukan?” tanya Gamma kepada kelima saudaranya dan di angguki oleh mereka. “Sangat aneh!” jawab mereka kompak. “Dan di luar nalar!” tambah Alpha. Gamma tersenyum dengan mimik ala – ala detektif, “Pas paginya aku terkejut karena wanita itu yang duluan keluar dari kamar meninggalkan Tuan yang masih tertidur, dan yang lebih luar biasanya….” Kelima wanita itu tanpa sadar semakin mencondongkan tubuh mereka, menunggu lanjutan cerita dari Gamma. “Dan apa ?!” imbuh Delta. “Dan… dan… wanita itu menitipkan sejumlah uang sebagai biaya kamar kepada Tuan!!” “Hahhhhhh?!?” lagi - lagi kelima wanita itu berteriak keras. Mereka semua terkejut mendengar hal baru itu. Biasanya para wanita yang merengek tidak ingin lepas dari Tuan mereka, bahkan Tuan mereka dengan cuek meninggalkan wanita setelah menyelesaikan sesi bercinta mereka. “Kamu serius ?” desak Beta. “Serius kak! Aku sendiri yang menerima amplop itu saat menyamar jadi recepsionis, niat awal wanita itu ingin membayar Biaya kamar Hotel. Tapi saat aku katakan kalau Tuan sudah membayar biaya kamar, wanita itu langsung meminta amplop lalu mengisi sejumlah uang tunai. Bahkan dia menulis pesan untuk Tuan Brice.” Seru Gamma dengan wajah menahan tawa. “Apa yang dia tulis??” “Ambillah uang ini dan jangan merasa sungkan,” jawab Gamma. Kelima wanita itu membelalakkan mata mereka begitu lebar. Mereka saling menatap satu sama lain, seolah pikiran mereka hanya satu saat ini. “Pffftt…. Hahahh… Hahahha… Hahahha!” tawa mereka menyembur. Bahkan Zeta dan Epsilon tertawa sampai mengeluarkan air mata. Mereka benar – benar merasa lucu akan hal itu. Ini adalah kejadian bersejarah bagi mereka. “Hahahhaah !! Aku sangat yakin kalau Tuan Brice marasa sangat kesal!” seloroh Delta. “Teng tong! Kamu salah Epsilon! Tuan Brice tertawa dengan raut wajah bahagia. Tidak tampak sedikit pun wajah kesal Tuan,” sahut Gamma. Gamma tersenyum melihat ekspresi kelima saudaranya. “Dan semenjak hari itu, Tuan menjadi pria pemilih, bahkan sudah dua hari ini. Tuan tidak membawa wanita baru!” tambahnya. “Hmm… Apa hanya aku yang berpikir ada sesuatu yang berbeda?” gumam Beta. Mereka kompak menoleh ke arah Beta. “Apa yang aku pikirkan sama dengan Kak Beta?” tanya Epsilon dengan wajah menyeringai. Ke enam wanita cantik itu saling melirik, seolah bicara lewat pikiran mereka. “Dan setelah mendengar ceritamu Gamma! Satu hal yang aku tahu, wanita ini memang berbeda! Sejak kapan ada wanita Tuan yang rela mengeluarkan uang mereka. Malah tidak sedikit dari mereka meminta barang aneh atau langsung di berikan sejumlah uang oleh Tuan.” Ujar Alpha. “Kak… Bagaimana kalau aku menyelidiki wanita ini?” imbuh Delta. Alpha, Beta, Gamma, Epsilon dan Zeta langsung menoleh, menatap Delta dengan wajah tersenyum penuh arti. “Aku punya ide bagus! Kamu tetap cantumkan beberapa wanita lain, termasuk wanita bernama Agnes ini. Bagaimana??” “Setuju!!” sahut mereka bersama. “Baiklah, jadi cari apapun tentang Nona bernama Agnes ini!” perintah Alpha kepada sang adik ke empat, Delta. “Siap Kak!” “The Angel’s ! Kalian tahu tugas kalian masing – masing kali ini ‘kan!?” “Sudah Kak !” “Zeta yang akan mengintai Nona Agnes !” imbuh Zeta semangat. Dia sangat penasaran dengan sosok wanita bernama Agnes ini. Siapakah sosok yang membuat Tuan mereka menjadi uring – uringan selama beberapa hari ini. Alpha mengangguk setuju, “Hmm, aku serahkan padamu Zeta!” Bersambung...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN