Tidak lama kemudian. Mereka pun sampai di rumah yang dahulu pernah menjadi tempat tinggalnya Syifa dan kini, Syifa harus kembali ke rumah itu seperti dahulu lagi. Mobil pun berhenti tepat di depan pintu masuk rumah itu dan Syifa menatap rumah itu yang tidak berubah sama sekali. Sehingga, timbul banyak kenangan yang dia habiskan selama tinggal di rumah itu, termasuk awal dia dibawa paksa oleh ibunya untuk menikah dengan Erick. "Hah! Akhirnya, aku kembali lagi ke sini?" Gumam Syifa sambil menghela napas pendek. Lalu, pintu mobil pun terbuka dan sang sopir mempersilahkan Syifa untuk segera keluar dari dalam mobil itu. "Nyonya, silahkan turun!" Ucap sang sopir dengan sopannya. Syifa pun menganggukkan kepalanya dan dia pun keluar dari dalam mobil itu. Namun, baru saja satu kaki melangk