"Tunggu!" Panggil Erick kepada dokter yang sudah selesai dengan pemeriksaannya. Sementara itu, dokter itu pun melihat ke arah Erick dan tersenyum kepadanya, walaupun jauh dalam hatinya dia merasa sangat takut dengan tatapan yang Erick berikan padanya, karena Erick memang terlihat sangat menakutkan. "Ah … Iya! Ada yang bisa saya … Saya bantu?" Jawab dokter itu dengan bibir gemetar, karena tatapan Erick seperti ingin membunuhnya. Erick pun berjalan mendekati dokter itu dan menatap jauh lebih tajam dari sebelumnya. "Bagaimana dengan keadaannya? Apakah dia … Baik-baik saja? Ataukah dia …." Erick menghentikan ucapannya, karena diam-diam dia menatap ke arah dalam kamar rawat itu dan melihat jika Syifa sudah bisa duduk diatas tempat tidurnya sambil menyandarkan kepalanya di kepala tempat tidu