Jangan menunggu Bahagia untuk tersenyum
Namun tersenyumlah untuk bahagia
~WidyaArrahma~
☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆
Hidup tak akan tenang ketika ada satu kebohongan yang dibiarkan bersemayam dalam diri, itu hanya akan membuah kita semakin resah dan takut, Takut ketahuan
Pagi hari seperti biasa Helwa menuju ke ruang praktiknya sebagai psikologi
Entah rasa pusing itu kembali menyerang meski tak sesakit semalam tapi ini sangat mengganggunya
Ia berusaha bangkit menuju ruangan dokter Sarah untuk memeriksa keadaannya
_____________________________
Fajar kini sedang berada dikantornya ia bingung alasan apa lagi yang harus dikatakan pada Helwa untuk pergi besok
Ia takut Helwa curiga
Entah sejak kapan ia mulai Takut Helwa meninggalkannya
Begitulah lelaki jika sudah menemukan kepuasannya baru ingat siapa yang dulu menemaninya
"Aaargghhhhhhhhh"
Fajar mengacak ngacak rambutnya karna frustrasi
"Ya Allah maafkan hamba telah menyia-nyiakan istri hamba" ujar Fajar menutup wajahnya dengan telapak tangannya
_______________________________
Helwa termenung dalam ruangan praktiknya setelah mengetahui penyakitnya
Untung saja baru gejala jadi ia bisa menjalankan pengobatan
"Ya Allah hamba yakin engkau telah menyiapkan hadiah terindah atas semua ujian ini" ucap Helwa tak kuasa membendung air matanya
Tepat jam makan siang setelah sholat Dzuhur Helwa memilih untuk pulang dan istirahat karna jam 14.00 ia ada janji dengan temannya
Sesampainya dirumah ia langsung merebahkan badannya di ranjang kamar menemukan kenyamanan dan terpejam sebentar
Rasanya baru saja terpejam ia mendapat telfon dari temannya
Ternyata satu jam sudah ia terlelap mengistirahatkan semuanya
Ia bersiap untuk menemui temannya itu ditempat yang sudah dijanjikan
15 menit ia sampai di Cafe tempat bertemu dengan temannya itu
Sebelumnya ia pun sudah meminta izin pada Fajar
"Assalamualaikum" ucap seorang perempuan duduk disampingnya
" Waalaikumussalam warohmatullah" jawab Helwa tersenyum dibalik cadar
"Maaf yah Hel aku lama" ucap Sari
"Gapapa aku yang harusnya minta maaf karna ganggu kerja kamu buat aku cerita"
"Kamu kaya sama siapa sih hel, aku ini sahabat kamu loh, dulu aku ada masalah pun kamu yang nampung semuanya, sekarang giliran aku" ucap Sari
"Jadi kamu ada masalah apa ?" Sambung Sari membuat Helwa menghembuskan nafas beratnya
"Aku...-"
Ucapannya terputus saat ada notif terbaru dari hpnya
'Mas Fajar'
Hel aku izin mau keluar kota sekarang
Ini lagi di perjalanan
Maaf dadakan ada proyek disana
Mungkin pulang dua hari lagi
...
Helwa geram dengan suaminya kenapa tak jujur saja padahal tadi pagi ia mendengar semuanya
Helwa membiarkan saja pesan itu
"Siapa hel ?" Tanya Sari
"Mas Fajar"
"Oalah, terus gimana ?"
"Aku bingung sar"
"Katakan saja apa adanya"
"Aku takut membuka aib keluarga aku sar"
"Ya Allah, intinya saja jangan terlalu rinci Helwa"
"Aku mau nanya dulu sama kamu sar"
"Nanya apa ?"
"Gimana sikap kamu pas tau Ardhi nikah di belakang kamu namun dia tetap bersikap manis sama kamu " ucap Helwa menahan air matanya, Ardhi adalah suami dari Sari
Sari sekarang Faham apa yang sedang dialami sahabatnya itu
"Aku tau sekarang Hel, siapa madumu Hel ?"
"Aku nanya koq malah tanya balik sih sar" ucap Helwa dengan nada serak menahan air mata
"Jujur aku wanita yang tak sanggup dimadu, apalagi posisi pengantin baru begini baru 2 bulan loh kamu Hel"
"Kalau kamu diposisi aku apa yang kamu lakukan ?"
"Aku bukan wanita sekuat kamu Hel, mungkin kalau aku jadi kamu aku udah minta cerai tapi aku tau kamu gak mungkin nglakuin itu aku yakin banget gimana kamu, kamu yang sabar yah, surga menantimu Hel" ucap Sari mengelus punggung sahabatnya yang gemetar
"Minum dulu gih biar tenang" sambung sari memberikan minuman Coklat dingin
"Makasih sar" ucap Helwa setelah meneguk minuman itu
"Siapa madumu Hel ? Apa aku kenal ?" Tanya Sari
Helwa hanya mengangguk
Jelas Sari kenal karna mereka pernah tempat kos dulu
"Siapa ?"
"MellyanaAnnisa" ucap Helwa membuat air matanya kembali turun
"Ya Allah Melly ?" Tanya sari membuat Helwa mengangguk
"Tega banget dia, apa salahmu, kenapa semenjak dipondok dia kurang suka sama kamu sih aku jadi kesel sama dia, kita samperin dia sekarang yah" ucap Sari
"Jangan sar, biarkan ini berjalan seperti ini, aku mau tau apa mas Fajar mau jujur apa enggak"
"Ya Allah Helwa" ucap Sari langsung memeluk sahabatnya dan ikut menangis karna tau apa yang dirasakan sahabatnya itu, ia tau sahabatnya butuh kekuatan
Tak lama Hp Helwa kembali memunculkan notif baru
'Mas Fajar'
Koq gak dibales Hel ?
Kamu marah ?
Maaf yah
Aku hampir sampe nanti kalau sudah
Sampai aku kabarin kamu
...
Helwa tak tau harus membalas apa
Ia sudah sangat kecewa dengan suaminya
Helwa
Gapapa mas, hati hati
Helwa gak ada hak untuk melarang
Kamu pun harus adil pada kedua istrimu
Mas Fajar
Apa maksudmu ?
Helwa
Helwa udah tau koq mas
Sampaikan salam Helwa pada Melly
Helwa kangen sama dia
....
"Hel" ucap Sari kembali memeluk Helwa
"Aku gak tau sar hanya ini yang bisa aku ucapkan aku cape sar" ucap Helwa sesenggukan
"Kamu wanita kuat Hel"
______________________________
Helwa
Helwa udah tau koq mas
Sampaikan salam Helwa pada Melly
Helwa kangen sama dia
..
Setelah mendapat pesan itu Fajar tercengang
Apa Helwa kenal Melly ?
Ia memilih balik arah menuju rumahnya walaupun 10 menit lagi ia sampai ke rumah Melly
Ia memilih mengirim pesan untuk Melly
'Melly'
Maaf Mel aku gak enak badan aku
Ke situ minggu depan.
TBC
By Widya Arrahma