Part 9

806 Kata
Kejujuran memang menyakitkan namun tidak mematikan, Kebohongan memang menyenangkan namun tidak menyembuhkan ~WidyaArrahma~ ☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆ Poligami memang tak dilarang agama, dan Rosulullah pun melakukannya. Namun lelaki zaman sekarang berbeda, mereka tak bisa seadil Rosulullah. Rosulullah selalu adil dengan semua istrinya. Hingga pada suatu ketika salah satu diantara istri Rosulullah bertanya “wahai Rosulullah siapakah yang paling engkau cinta diantara kami” lalu Rosulullah menjawab “besok kalian akan mendapatkan jawabannya, karna yang nanti malam mendapat cincin dari saya dialah yang paling ku cintai”. Lalu malamnya Rosulullah datang ke rumah istri istrinya dan memberi cincin yang tadi siang beliau maksud sambil berkata “Wahai istriku, kaulah yang paling kucinta” hingga pagi harinya semua istri Rosulullah bahagia karna Rosulullah mencintainya Berbeda dengan lelaki Zaman sekarang yang mengatakan Cinta jika ada maunya, seadil adilnya poligami Zaman sekarang pasti ada istri yang merasa tersingkirkan. Dan balasan untuk lelaki yang tak adil pada istri istrinya didunia adalah di akhirat nanti akan berjalan miring. Dua bulan sudah semenjak Melly datang ke rumah Helwa Orang tua Fajar belum mengetahui semuanya, entah apa yang akan mereka katakan jika orang tua mereka berkunjung Helwa kini sedang berada di ruangannya, entah ia merasa pusing dengan bau ruangan ini "Mba Anin koq baunya enek yah ruangannya?" Tanya Helwa "Loh inikan pewangi yang kemarin bu Helwa minta, wangi Lavender bulan lalu juga pake ini bu" jawab Anin asisten Helwa "Tapi enek beneran deh, ganti Lemon ajah deh mba biar seger" "Jangan jangan Bu Helwa hamil bu" ucap Anin "Ngaco, udah ah, mba Anin bisa beliin gak ?" "Bisa Bu" "Tapi ini dibuang dulu enek banget sumpah mba" "Iya Bu" _____________ ^_^ _______________ Sore harinya Helwa baru pulang jam 3 karna banyak orang yang datang Ia duduk di kursi tamu sembari memejam kan matanya "Assalamualaikum" ucap Melly masuk dengan wajah bahagia "Waalaikumussalam eh Mel" jawab Melly sementara Fajar datang dari kamar Helwa "Senang banget kayaknya" sambung Helwa "Iyah Hel, aku bentar lagi jadi ibu" ucap Melly mengelus perut ratanya Deg ! Perih "MasyaAllah, berapa bulan ?" Ucap Helwa menetralkan wajahnya "Dua minggu sih" jawab Melly "Alhamdulillah sehat sehat yah" ucap Helwa "Kamu kapan nyusul biar rumah ini rame" tanya Melly Deg ! Seakan sindiran "Doakan, ya udah aku ke kamar dulu yah cape" "Iyah, eh Hel boleh gak mas Fajar tidur sama aku, dedeknya pengin tidur sama ayahnya" ucap Melly Helwa hanya mengangguk dan langsung masuk ke kamar "Ya Allah kenapa jadi begini" bathin Fajar melihat Betapa hancurnya Helwa __________________________________ Malam harinya Helwa sedang memasak untuk makan malam Saat sedang menyiapkan dimeja makan ketukan pintu terdengar, bi Inah langsung keluar dan membuka pintu "Assalamualaikum” ucap orang itu "Waalaikumussalam nyonya besar" jawab bi Inah yah mereka adalah kedua orang tua Fajar "Fajar sama Helwa ada bi ?" Tanya Ayah Fajar "Ada tuan masuk saja" jawab Bi Inah ia pun merasa takut kalau nanti tuan dan nyonya besarnya marah "Siapa bi ?" Tanya Helwa dari dalam "Eh ibu ayah” sambung Helwa langsung menyalami mertuanya "Fajar mana Hel ?" Tanya ibu membuat Helwa bingung karna Fajar ada dikamar Melly "Emmm ituu mas Fajar la.. lagi...-" "Ibu ayah" ucap Fajar membuat Helwa lega "Koq kamu kluar dari kamar tamu" "Emmm gapapa, makan yuk" ucap Fajar mengalihkan pembicaraan "Mas kenapa gak ngajak aku makan sih" ucap Melly tiba tiba kluar dari kamar membuat Helwa dan Fajar kaget "Eh ibu ayah" ucap Melly mengulurkan tangannya kearah orang tua Fajar namun tak dibalas "Ngapain kamu disini ?!"ketus ibu Ratna _ibunya Fajar "Saya kan menantu ibu juga" jawab Melly enteng Braaakk Herman _ayah Fajar_ menggebrak meja makan membuat Helwa terjingkak dan merasa sakit didadanya "APA APAAN KAMU FAJAR !!" ucap Herman dengan amarah yang diubun ubun "Maafin Fajar yah" lirih Fajar sementara Helwa masih memegang dadanya yang sakit Helwa terus melafalkan Istighfar berharap sakitnya hilang karna ia lupa tak membawa obat disakunya "Kamu wanita gak tau MALU !!" ucap Ratna menunjuk ke Melly "Bu aku juga menantu ibu, kenapa ibu gituh sama aku” ucap Melly menangis "Jangan harap saya akui kamu sebagai MENANTU, karna menantu saya hanya HELWA" ucap Ratna menekan beberapa kata "Ayah kecewa sama kamu Fajar ! Ceraikan salah satunya sekarang" ucap Herman "Fajar gak bisa yah, Fajar minta Maaf" ucap Fajar berlutut dikaki ayah nya Ratna mendekati Helwa yang sedang menahan rasa sakitnya "Kenapa kamu gak ngomong ke ibu, ibu merasa bersalah gagal mendidik Fajar" ucap Ratna memeluk Helwa "Ga-pa.. pa Bu" ucap Helwa tersendat karna dadanya sakit Detik selanjutnya Helwa jatuh pingsan dipelukan mertuanya "Helwa... Helwa kamu kenapa nak ?" Ucap Ratna menepuk pipi Helwa "Ayah bawa Helwa yah" sambung Ratna yang sudah menangis Fajar bersiap mengendong Helwa namun ditepis oleh ibunya dan Ayah langsung sigap menggendong menantunya itu Ayah langsung memasukkan Helwa ke kursi penumpang disusul ibu "Jalan pak ke rumah sakit" ucap Ayah pada pak dirjo sopir ayah sementara Fajar mengikuti dibelakang dengan Melly #TBC Widyaarrahma
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN