“Aku nggak tahu sampai kapan bisa bernapas. Selagi bisa melakukan banyak hal, aku ingin merekamnya dan menjadikan itu sebagai kenangan untuk orang yang nanti akan kutinggalkan...” Altha ♫ ♫ ♫ Arata terbangun karena suara kunci Altha yang jatuh. Dia melihat Mila dan Altha bertatapan dengan ekspresi yang sama; terkejut. “Oh, kalian sudah kembali?” tanya Arata sembari mengucek mata. “Y-ya,” jawab Mila, suaranya seperti dipaksa keluar. Altha tersenyum kecil. “Kamu lupa balikin helm-nya, Mil.” Ekspresi ceria Mila kembali. “Maaf, aku lupa. Ini,” katanya sembari menyerahkan helm ke Altha. “Terima kasih banyak.” Altha mengambil helm, tapi tangannya sengaja berlama-lama menggenggam tangan gemetar Mila, dan tatapan itu lekat menatap iris cokelat sang gadis yang baru ketahuan mencuri ciuman