“Ke sana! Aku mau berkunjung ke rumah paling ujung. Temani aku!” Luka mengedikkan dagu ke arah ujung koridor. Dengan cepat, Jovanka berdiri. Ia mengusap wajahnya dan menatap arah yang ditunjuk Luka. “Tapi di sana hanya ada wanita tua aneh, Tuan,” kata Jovanka yang sudah sering melihat tetangganya David itu. David bilang, wanita itu sinting. Jovanka jadi penasaran. "Kenapa Anda mau ke sana?" “Ya. Aku mau bertemu dengan nenek itu. Dia pengasuhku waktu kecil.” Luka mengedikkan dagu lagi lalu mulai berjalan. Jovanka tak sempat lagi berpikir, ia menatap Luka melangkah menjauhi dirinya menuju rumah di ujung koridor dengan langkah cepat. Dan ia pun memutuskan untuk mengikutinya karena ia setengah mati penasaran. Tentu saja, Jovanka menjaga jarak dengan pria aneh itu. Sesekali ia mengusap waj