Pagi-pagi kepalanya sangat pusing memikirkan Damar yang menanyakan dimana Papanya dan ia ingin bertemu Papanya. Hati Wirda belum siap mengenalkan si Iblis ini kepada putranya karena ia tahu jika putranya ini kemukinan besar akan menyayangin Janu dan ia bisa saja tersingkir karena kedekatan ayah dan anaknya itu. Apalagi Janu pasti akan memberikan semua keinginan Damar tidak seperti dirinya yang sering menghemat pengeluarannyaan dan jauh dari kata mampu untuk memberikan pendidikan yang lebih tinggi untuk Damar kelak. Wirda seperti biasanya membawa motor kesayayangannya itu ke Kantor dan sialnya ia berpapasan dengan mobil milik Jan, membuatnya kesal setengah mati kareana Janu tidak membuka kaca mobilnya dan berlagak sombong didepannya. "Orang kaya yang sombong dan berhati kejam," ucap Wirda