Rhea yang mulai merasa tenang perlahan melepas pelukannya pada Oris. Ia menghapus air mata di wajahnya lalu mendelik dan menatap tajam pada sahabatnya yang kini sedang menahan tawa. "Gak usah di tahan! Ketawa aja yang puas," sindir Rhea sembari melipat kedua tangannya di atas d**a. Oris seketika tertawa kecil lalu mengacak puncak kepala gadis itu dengan gemas. "Jadi ... sayang nih sama gue?" tanya Oris, mengulang apa yang tadi Rhea ucapkan saat terisak. Rhea mengerutkan dahinya dan berpura-pura tidak mengerti apa yang baru saja Oris katakan padanya. “Hah? Lo ngomong apa sih, Ris? Mulai ngaco deh!” sergah Rhea. Gadis itu mengambil sebuah cermin kotak bergambar kartun lumba-lumba dari dalam tasnya, dan mulai berkaca. Rhea merengut dengan tangan menyentuh kedua matanya yang semakin se