"Kamu itu pegawai baru, masih trening, bisa-bisanya kemarin libur dan hari ini telat!"
Raihanah hanya bisa menunduk. Nyatanya dia salah. Dia tidak menghubungi untuk izin, lalu hari ini terlambat lebih dari satu jam, itu saja nyaris bolos lagi kalau sampai apa yang dia lakukan dengan suaminya lanjut ke tahap lebih lagi.
"Sudah, sebagai gantinya, tiga hari ini kamu lembur sampai jam 10 malam."
"A-apa Bu," ujar Raihanah, dia ingin menolak.
"Kenapa, gak setuju, itu saya masih baik, harusnya satu minggu, berhubung kamu baru pernah satu kali melakukan kesalahan, jadi saya kasih toleransi, gampang buat pecat kamu yang masuk jalur nyogok."
"Tapi Bu--"
"Sudah, sana kerja! Kamu urus semua lantai hari ini, pel koridor semua lantai!"
Raihanah hanya bisa pasrah, tak ada yang bisa dia lakukan.
