Bab 9

1948 Kata

Drama perkadalan pun akhirnya selesai. Aku ganti lagi namanya jadi Babang Ganteng Kalem seperti permintaannya. Aku sih nurut saja, soalnya ancamannya kalau gak nurut diturunin di tengah jalan. Dih, cowok satu ini tuh baperan banget, sih. Masih sekitar pukul sepuluh malam ketika mobil avanza veloz warna putih tulang milik BGK alias Babang Ganteng Kalem alias Bang Ferdi tiba di depan rumah tipe 36 yang menjadi tempatku berteduh. Sesekali aku sudah menguap, sudah gak sabar untuk berlibur ke pulau kapuk. “Makasih ya, Bang!” Aku membuka pintu mobil seraya mengucapkan terima kasih. “Iya, Ra! Sama-sama.” Dia mengangguk sambil senyum-senyum sendiri lihatin aku. Aku turun, menenteng dua keresek besar berisi belanjaan. Lumayan juga ya hari ini, sudah dapet tebengan gratis, dapet belanjaan gra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN