Bab 10

1176 Kata

Duh Pak David melirik ke arahku, aku gegas menduduk. Betah sih berpandangan dengan dia lama-lama, tapi takut khilap, eh. “Apa yang kamu jual dari nama saya, Ameera?” Kudengar suaranya begitu lembut. Gak segalak Bu Kia ketika menekanku tadi. Kadang memang suka gitu, yang nanggung-nanggung yang suka caper nyari panggung. Kalau kata aku sih, Bu Kia itu selalu nyari sensasi demi eksistensi, nah andai dia beneran merasa percaya diri, gak perlu juga selalu berusaha menarik perhatian Pak David dengan cara-cara kayak gini. Huh, nyebelin. “Ameera!” Sebauh tangan mengulang di depan mataku seiring dengan tubuhnya yang sudah berdiri tak jauh dariku. “Ahm, ini … Pak!” Aku gegas mengambil tentengan tas kain yang tadi kubawa untuk menyimpan beberapa barang bawaaan yang gak muat di tas, salah satu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN