Bab 30. Rindi, Siapa Ya?

1083 Kata

Amira melirik karena disindir oleh suaminya. Telah memblokir nomor Rion, tapi masih bisa bertemu. Tangan Amira mengepal dan mata menyorot tajam. "Bukan aku ya yang ngajak ketemuan. Lagi pula waktu itu aku tertipu." "Alah tertipu apanya? Paling juga kamu senang diajak makan," sindir Ilyas memasuki kamar. Amira menatap punggung suaminya yang sudah tidak terlihat. Jika dikatakan hatinya mulai dipenuhi oleh Ilyas, apakah pria itu akan percaya? Atau setidaknya memberi secuil hati untuk Amira. "Kalau begitu, aku boleh dong buka blokiran dan chatan sama Rion. Yang penting kan tidak bertemu." Begitu mendengar ucapannya. Ilyas langsung membuka pintu kamar dengan tubuh masih memakai handuk. Tangan Ilyas menunjuknya dengan sengit. "Silakan saja, kalau kamu berani coba. Aku bakal bawa kamu ke ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN