"Sean … aku sakit. Kau pergi sendiri saja." Anne pura-pura menggigil dengan selimut yang menutupi sampai leher. Dengan susah payah Anne selalu mencari alasan setiap harinya untuk tidak pergi bersama Sean. Mulai dari himbauan tetap di rumah hingga pura-pura tidur, sakit perut dan sebagainya. "Sakit? Kalau begitu aku akan merawatmu dan tidak akan menemui mereka." Sean mendekati Anne, menyentuh dahi wanita itu yang ia tahu sama sekali tidak panas. "Apa?! Jangan berbuat semaumu sendiri Sean. Jangan membuatku seakan kembali menjadi orang ketiga disini,” teriak Anne frustasi. Ia tak tahu lagi bagaimana menghadapi suaminya. Sean menepati ucapannya, pria itu sama sekali tak keluar rumah atau berniat menemui bayinya yang tentu membuat Anne merasa bersalah. Sebenarnya Sean merasa iba melihat Anne