"Pantas saja aku seperti pernah melihatmu, ternyata kau bekerja di ADR Group." Najwa Ranu yang tak lain adalah ibu dari Sean memperhatikan Anne dengan seksama sementara ia yang duduk di hadapannya hanya menunduk tegang. "Jangan melihatnya seperti itu, Bu. Kau membuatnya takut." Sean keluar dari kamarnya dengan rambut yang masih basah, sepertinya baru selesai mandi air dingin. Ia telah mengganti pakaian sebelumnya dengan celana training hitam dan kaus putih. Kemudian ia duduk satu sofa dengan Anne namun memberi jarak. "Hahaha." Najwa tertawa hingga matanya menyipit. "Maafkan aku calon menantuku, ibu hanya merasa senang, Sean akan menikah dengan wanita cantik dan manis sepertimu. Dan ternyata kau adalah karyawan di perusahaan kami." Najwa meraih secangkir teh hangatnya dan meneguknya perl