"Bagaimana kabarmu, Sayang? Ibu sangat merindukanmu." Nurma memeluk Anne kala putri sematawayangnya muncul saat ia membuka pintu. "Aku baru dua hari keluar dari rumah ini dan ibu sudah merindukanku?" Anne memeluk ibunya erat. "Dan Ann juga merindukan ibu," imbuhnya kemudian. Baru dua hari tapi rasanya sudah berminggu-minggu. Melepas pelukan, Nurma memperhatikan putrinya dengan seksama. "Sekarang kau benar-benar sudah dewasa dan menjadi seorang wanita," ucapnya dengan tersenyum menggoda diakhir kalimat. "Ibu …." Anne merengek malu dengan godaan ibunya. Sementara Sean hanya tersenyum tipis dengan sedikit salah tingkah. Ayolah, tentu karena dia yang telah menjadikan Anne seorang wanita, bukan lagi seorang gadis. Nurma terkekeh melihat keduanya, terutama pada Anne. Diawal pertemuan mereka,