“Kamu ngomong apa sama Madam Luna? Dia gak akan sentuh keluargaku, ‘kan?” tanya Irene menatap Javendra yang saat ini duduk di sofa seraya menekuri layar tabletnya. “Kamu tidak perlu khawatir. Karena semua sudah aku urus. Madam Luna tidak akan pernah menyentuh keluargamu. Jika dia melakukannya, dia tahu konsekuensinya.” “Terus kenapa Madam Luna menyerahkanku dengan mudah padamu? Apa yang kamu berikan?” tanya Irene, penasaran. Lalu menyesap kopi miliknya. “Kamu tenang saja dan jangan banyak bicara. Aku yang akan mengurusnya sendiri. Yang penting sekarang. Kamu dan Madam Luna sudah putus kontrak. Dia tidak akan menghubungi kamu lagi. Dan, kamu sudah menjadi milikku sekarang.” “Jangan menghabisskan uangmu untukku,” kata Irene. “Siapa yang akan menghabiskan uang untuk kamu? Tidak sama seka