Irene menggelengkan kepala ketika sang ayah baru mengabarinya, Irene mulai gelisah berada di sini, ayahnya tak akan pernah berhenti merasa bahwa ia salah jalan di sini, sebelum ia mengenalkan suaminya pada ayahnya. Irene ingin pulang, tapi benarkah yang di katakan Javendra, bahwa Javendra akan ikut dengannya? Tapi, kapan? Sudah hampir dua minggu setelah Javendra menanyakan apakah ia bersedia pulang bersamanya, setelah itu Javendra tak pernah lagi membahasnya, hal itu membuat Irene bingung, apa yang harus ia lakukan dan bagaimana ia bisa menanyakannya pada Javendra. Javendra mengatakan bahwa ia selalu menepati janji dan menjaga omongannya, tapi kenapa sampai sekarang belum ada pergerakan sama sekali? Irene mulai penasaran. “Iya, Nyonya? Anda memanggil saya?” Lily menghadap dihadapan Iren