MUNAFIK

1206 Kata

Javendra duduk di tepi ranjang dimana Irene memunggunginya, Irene sesenggukan ketika mendengar Javendra duduk disampingnya. Javendra seolah mengubek-ngubek perasaannya dan ia ingin mengadukan segalanya. Bahwa ia terluka dan sedih atas apa yang ia dapatkan ini. “Ayo lihat aku,” kata Javendra. “Aku ingin pulang,” lirih Irene. “Aku tahu perasaanmu. Ayo melihatku. Kamu mau membelakangiku terus?” “Wajahku hancur,” lirih Irene. “Aku tidak perduli, Irene. Aku mau melihat wajahmu bagaimanapun bentuknya.” Irene menggeleng, di kamar ini hanya ada mereka berdua, Irene menangis dan tak bisa menahan airmatanya ketika Javendra duduk di tepi ranjang dan ingin melihatnya. “Sudah aku katakan. Jangan kembali kemari. Aku punya banyak cara untuk tidak membuat Madam Luna menyentuhmu dan keluargamu,” kat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN