Akhirnya Hanum dan Hafiz di temukan di sebuah rumah yayasan panti asuhan dan yang menelepon Avin adalah ibu pengelola yayasan itu. Dan ternyata rumah panti asuhan itu jaraknya tidak jauh dari sekolah Hanum, yang tentu saja setiap hari selalu di lewati oleh mereka jika mengantar Hanum pergi ke sekolah. Tak henti-henti Padma dengan berurai air mata, memeluk erat dan menciumi Hanum dan Hafiz bergantian. Begitu juga dengan kedua anak itu yang membalas pelukan Padma dengan tangis yang sama. “Syukurlah kalian baik-baik saja,” ujar Padma di sela tangis haru dan hatinya yang sedari tadi sesak menjadi lega luar biasa. Sementara Avin berjongkok di sebelah Padma dan mengusap rambut Hanum dan Hafiz, “Kalian berdua membuat Om khawatir.” Seorang ibu paruh baya yang berdiri tak jauh dari Padm