Brak! Klek! Pintu di tutup dengan cara di tendang keras lalu kemudian di kunci. Pandangan mata Puspa mengabur karena cairan bening yang siap tumpah sebentar lagi, wajah tampan yang terlihat mengeras tampak seperti sesosok pembunuh yang siap menikamnya dengan pisau hanya lewat tatapan matanya. “Kenapa Maharani ? Apa kau sekarang merasa takut karena tidak ada pria-pria itu yang sekarang menemanimu?” Jacob membuat tubuh Puspa terpojok di sudut toilet “Aku bukan Ma ... Maharani,” ucap Puspa dengan gemetar. “Tentu saja, aku lupa kalau kau sekarang di panggil dengan nama Puspa bukan lagi Maharani,” terdengar nada mengejek dari Jacob yang semakin mendesak Puspa hingga tubuh mereka hampir merapat. “Menjauhlah dariku Jacob,” Puspa mendorong dan memukul tubuh Jacob, tapi sayangnya tubuh pria